Label

Selasa, 13 September 2011

Badik Bugis Luwu


Badik Bugis Luwu berpamor kadang (kail), daung ase (daun padi), kurissi (pamor miring)

Rakkapeng pelangi (sepuh pelangi)  teknik memperkeras baja, dan memperindah bilah
dipercaya disepuh dengan bibir manusia,,

Rakkapeng tungke (sepuhan tunggal) fungsinya sama memperkera baja dan memperindah bilah,
dipercaya dibuat melalu proses yang sangat sulit dipercaya diselip dalam "maaf" kelamin (Vagina) Gadis Perawan

Badik Bugis Luwu Asli, sangat dipercaya tidak ada orang kebal atas badik ini, dibuat dr besi rongkong besi asli luwu yang sangat moso (beracun),,

Rabu, 07 September 2011

Polobessi


polobessi dilihat akhir-akhir ini mulai berkembang lagi, seiring dengan berbagai macam social network yang mendukung hal tersebut , polobessi atau kita bisa katakan dengan pusaka, baik itu berupa badik, keris, alameng dan lain sebagainya,
pusaka yang dulu sangat ditabukan untuk dibicarakan hingga nilai tradisional tersebut seolah hanya komsumsi person, kini dibicarakan atau didiskusikan dalam sebuah forum,, apabila nilai tradisional disimpan oleh person dibiarkan maka nilai-nilai tersebut akan hilang seiring terkikisnya usia person tersebut,, hingga meninggal tanpa memberikan ilmu tradisional dalam polobessi yang disimpannya akan hilang dengan sendirinya,
dalam sebuah polobessi terkandung banyak makna yang bisa digali,, mulai dari nilai historis, cultural dan nilai2 lainnya,,
disulawesi selatan pada umumnya dan di bugis Makassar pada khususnya, polobessi dijadikan sebagai lambang kedewasaan seseorang, menurut Ahmad Ubbe (TBMPC)  bukan hanya sunnat yang melambangkan kedewasaan bagi laki2 bugis Makassar tetapi pemberian polobessi, artinya sudah diberi amanah bukan dipakai untuk sok jago, tapi juga bagaimana anak lelaki ini menjaga agar tidak sampai memakai polobessi tersebut,, , polobessi  melambangkan kedewasaan , dimana seseorang anak lelaki sudah bisa menjaga siri nya, bukanhanya dalam arti fisik tapi juga dalam arti sesungguhnya dewasa dalam pembawaan menjaga norma yang berlaku ade’ na pappaseng (adat dan pesan) serta agamanya,,
pertama kita akan membahas badik,
badik  menurut Andi M Irvan (TBMPC) diposisikan dibawah keris, badik lebih kepersonal seseorang, tanpa memandang strata social seseorang, artinya mulai dari seorang raja sampai ata(masyarakat biasa) bisa memilikinya (tentu badik yang dimiliki seorang raja sangat berbeda dengan yang dimiliki seorang biasa) , hingga saat ini lebih banyak ditemukan badik ketimbang polobessi lainnya disulawesi selatan,, 
ada beberapa macam badik yang diliat dari bentuknya,,
1.        Badik Raja,, badik yang asalnya dari daerah kajuara kabupaten bone , dalam pembuatan badik ini,, orang2 disekitar kajuara sana masih percaya jika badik raja dibuat oleh makhluk halus, ketika malam, terdengar suara palu bertalu-talu dalam lanraseng gaib sampai paginya masyarakat sana menemukan jadilah sebuah badik raja,, badik ini bilahnya aga” besar ukurannya 20-25 cm, menurut bang ray divo, Ciri-ciri badik raja hampir mirip dengan badik lampobattang, bentuk bilahnya agak membungkuk, dari hulu agak kecil kemudian melebar kemudian meruncing. Pada umumnya mempunyai pamor timpalaja atau mallasoancale di dekat hulunya. Bahan besi dan bajanya berkualitas tinggi serta mengandung meteorit yang menonjol dipermukaan, kalau kecil disebut uleng-puleng kalau besar disebut batu-lappa dan kalau menyebar di seluruh permukaan seperti pasir disebut bunga pejje atau busa-uwae. Badik raja di masa lalu hanya digunakan oleh arung atau dikalangan bangsawan-bangsawan dikerajaan Bone.
Pribadi



2.       Badik lagecong,,  Badik bugis satu ini dikenal sebagai badik perang, banyak orang mencarinya karna sangat begitu terkenal dengan mosonya (racunnya), banyak orang percaya bahwa semua alat perang akan tunduk pada badik gecong tersebut,,
ada dua versi , yang pertama ,Gecong di ambil nama dari nama sang pandre (empu) yang bernama la gecong, yang kedua diambil dari bahasa bugis gecong atau geco", yang bisa diartikan sekali geco" (sentuh) langsung mati,,
sampai saat ini banyak yang percaya kalau gecong yang asli adalah gecong yang terbuat dari daun nipah serta terapung di air dan melawan arus,, wallahu alam,, panjang gecong biasanya sejengkalan orang dewasa, pamor lonjo,, bentuknya lebih pipih,tipis tapi kuat,,
Pribadi


3.       Badik lompo battang atau sari,, badik ini berasal dari Makassar, bentuknya seperti jantung pisang, ada jg yang bilang seperti orang hamil, makanya orang menyebutnya lompo battang (perut besar), konon katanya jika ada orang terkena badik ini, maka dia tidak akan bertahan dalam waktu 24 jam,,
 Badik koleksi Ray divo,,


4.       Badik luwu,, badik luwu yang berasal dari kabupaten luwu, bentuknya aga” sedikit membungkuk, mabbukku tedong (bungkuk kerbau), bilahnya lurus dan meruncing kedepan,,  badik bugis kadang diberikan pamor yang sangat indah, hingga kadang menjadi buruan para kolektor ..
 Ahmad ubbe koleksi
Badik luwu yang sangat indah, pamor kurissi, maddaung ase, latanring tellu, gareno serta kuku macan,,  baja gantung yang diberikan seppo rakkapeng yang sangat indah bersusun seperti pelangi,,

Senin, 29 Agustus 2011

achmad ubbe


Ahmad Ubbe (Facebook)
Jakarta - Seleksi pimpinan KPK periode lalu maupun sekarang tak bisa dilepaskan dari Achmad Ubbe. Maklum, dia adalah Sekretaris Panitia Seleksi Pimpinan KPK. Sibuk? Jelas. Lelah? Pasti.

Namun syukurlah hobinya yang satu ini mampu mengusir lelahnya. Hobi itu adalah mengoleksi keris dan badik asal tanah leluhurnya di tanah Bugis. Hobi ini terbilang unik, sebab dari benda bersejarah itu pula, Ubbe belajar memimpin.

Pria yang kini menjabat sebagai staf ahli Menteri Hukum dan HAM bidang pengembangan budaya hukum ini bercerita, kegemarannya terhadap keris dan badik sudah berlangsung sejak kecil. Saat itu, kultur Bugis yang keras membentuknya menjadi seorang pribadi yang berani.

"Di lingkungan keluarga saya itu kalau orang berantem pulang nangis, itu pasti orangtua sangat marah dan biasanya kalau dalam keadaan saat itu dihadiahi keris. Kadang kita dikasih dua badik, disuruh pergi berantem, disuruh cari musuhnya supaya bertikam sekalian," jelas Ubbe saat berbincang dengan detikcom, Jumat (29/7/2011).

Sejak itulah, Ubbe menanamkan keyakinan pada dirinya bahwa keris dan badik adalah sebuah budaya yang harus dilestarikan. Sebab mau tidak mau, keris dan badik telah membentuk karakternya kini saat dewasa.

"Bukan lelaki kalau tidak berbadik. Itu adalah lambang kedewasaan. Bukan sekadar sunat, tapi keris atau badik," cerita pria berkacamata ini.

Mulai tahun 1982, lulusan hukum Universitas Hasanuddin Makassar ini, berburu keris dan badik. Namun Ubbe bukan sembarang kolektor. Selain mengumpulkan keris dan badik tersebut, dia juga mencari tuturan, literatur dan makna filofis dari benda tersebut.

Hasilnya dirangkum dalam sebuah buku bertema kepemimpinan dengan mengambil pesan dalam keris dan badik tersebut. Buku berjudul 'Senjata Pusaka Bugis' itu akan diterbitkan pada November mendatang sekaligus pameran 200 keris dan badik koleksi Ubbe.

"Ada keris yang dibuat sebagai lambang kekuasaan tapi mengabdi pada rakyat. Ada keris yang melambangkan kepemimpinan sedikit otoriter. Ada juga yang demokratis dan populis," terang peraih doktor antropologi budaya ini.

Keris dan badik milik Ubbe tidak sedikit yang langka. Misalnya ada sebuah pedang yang diyakini dibuat pada zaman Galigo, atau era prasejarah setara dengan kerajaan Majapahit.

Harga keris dan badik milik Ubbe bervariasi. Sejak pertama kali berburu, dia harus merogoh kocek untuk satu keris dengan harga berkisar dari Rp 5-40 juta.

"Kadang ada yang tidak ngerti, bisa murah. Tapi sekarang orang pada pintar, jadi mahal," tambahnya.

Setelah puas mencari dan mengoleksi, kini Ubbe ingin menebarkan ilmu yang diperoleh dari keris dan badik. "Supaya memperoleh harkat dan martabat, sekaligus melestarikan budaya leluhur yang sangat saya senangi," kata Ubbe

(diposting dari detik news.com)